Menjadi Badut Jalanan Dengan Kondisi Sakit Stroke

 

 
      JERAT INDONESIA, GARUT(4/21)  Sudah kita ketahui bahwa kondisi tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana COVID-19 atau Wabah Virus Corona terus merajalela di seluruh bagian dunia salah satunya di Indonesia. Sehingga kegiatan yang awalnya dilakukan normal di luar rumah di alihkan semuanya ke dalam kegiatan Work From Home atau bekerja di rumah saja. Selain itu khususnya untuk wilayah Garut akhir-akhir ini banyak sekali Badut yang keliling ke tiap-tiap perkampungan apalagi di setiap lampu merah.

     Bapak Hendi adalah salah satu yang memakai kostum badut, dan mencari mata pencaharian untuk sehari-hari berprofesi sebagai badut. Dalam keadaan kondisi stroke Hendi tetap berusaha bersemangat mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari. Melihat kondisi tersebut membuat hati tersentuh dan miris, seharusnya pria paruh baya tersebut mendapatkan perawatan kesehatan yang baik, namun berbeda dengan Hendi yang justru banting tulang dalam keadaan sakit.

    Setelah di wawancara dengan keadaan mengkhawatirkan Hendi bercerita bahwa dulunya bekerja sebagai DC (Debt Colector). Setelah sakit stroke Hendi memutuskan berhenti menjadi DC dan membanting setir memilih profesi menjadi badut jalanan. Hendi mempunyai 3 anak dan semuanya masih menjalani pendidikan. Tidak banyak tanya karena melihat kondisi Hendi yang tidak memungkinkan, semoga Hendi bisa kembali sehat dan dilimpahkan rezekinya serta di berikan kekuatan.  

    Fenomena pengamen Badut yang sekarang muncul di tengah masyarakat Garut dikarenakan dampak pandemi yang berpengaruh terhadap Ekonomi. Penghasilan yang tidak seberapa rela mereka lakukan demi bisa menghidupi keluarga.

 

Aam Maulana Untuk Jerat Indonesia