Sumber foto https://images.app.goo.gl/XUy8QxvHdxQkyJzcA

JeratIndonesia.com - Masuk sekolah hal yang paling diinginkan oleh semua para siswa untuk saat ini, disaat ini berita masuk sekolah adalah berita yang paling ditunggu-tunggu oleh para siswa dan orang tua. Meskipun sudah ada pemberitahuan dari Menteri  pendidikan dan kebudayaan yang sekolah akan dibuka pada bulan Juli 2021, semua siswa begitu antusias mendengar berita itu, kejenuhan di rumah begitu sangat menyiksa.

    Maka dari itu, ada beberapa siswa yang mengeluarkan kegemberiaan terkait dengan sekolah yang akan dilaksanakan secara tatap muka langsung bukan virtual. Saya melakukan wawancara bagaimana perasaan mereka terhadap berita tersebut.

    Nasumber pertama beinisial IN (16) dia bersekolah di salah satu sekolah paling Favorit di Kota Dodol, dia menyatakan kebahagiaan nya terkait dengan sekolah yang akan dilaksanakan dengan tatap muka, IN dari awal masuk sekolah belum pernah bertatap muka langsung dengan Guru dan Teman Sekolahnya.

    IN berharap untuk sekolah yang akan dilaksanakan secara Offline tidak ada erubahan seperti tahun-tahun sebelumnya, yang dia harapkan tidak adanya Social Distancing tetapi itu keinginan dia, dia menyadari bahwa tinggi kasus di negara kita dengan kondisi Pasien yang tinggi.

    Meskipun keinginan terbesar IN untuk sekolah dia juga mempunyai ketakutan yaitu ketika Kerabat ataupun dirinya terkena Virus yang terus menular diseluruh negeri ini, dan juga terkait dengan bersosialisasi dia tidak begitu mengkhawatirkan karena bagi perempuan tersebut itu tidak menjadi masalah.

    Supaya tidak terkena virus tersebut, IN sudah mempersiapkan untuk menyambut sekolah dengan tatap muka langsung tersebut, seperti masker dan Hand sanitizer dan juga harus mengubah kebiasaannya, seperti  kita tau bersama anak sekolah sering membeli makanan yang tidak baik untuk kesehatan, akhirnya IN harus membawa makanan ke sekolah untuk menjaga kebersihan dalam makanan yang akan dia makan.

    “Karena setiap kelas hanya terbatas 18 orang, jadi saya akan bertemu atau ngobrol dengan teman yang saya kenal saja, dan juga itu sudah peraturan setiap sekolah.” Ujar IN yang akan beranjak ke Kelas sebelas.

    Ada Juga Mahasiswa di salah satu Universitas Swasta di Kota Garut bernama Adit, adit sekarang berkuliah semester 6 di Jurusan Ekonomi, seperti mahasiswa pada umumnya Mahasiswa semester 6 yang sedang bingung mencari Judul ini  berpendapat bahwa terkait dengan Pembelajaran yang akan dilaksanakan secara tatap muka merupakan berita yang sangat baik dalam dunia Pendidikan.

    Sudah hampir satu tahun seluruh pelajar di Indonesia merasakan sekolah atau Pembelajaran secara Online yang dirasa tidak efektif dan kurang memuaskan.

    “Semoga dunia pendidikan tidak ada hambatan meskipun Covid-19 ini belum benar-benar hilang karena disisi lain pasti ada hal lain yang merugikan baik di dunia Pendidikan maupun dari Segi ekonomi.” Ujarnya adit ketika di wawancarai.

    Dia juga mengatakan meskipun Virus ini masih ada tetapi untuk persiapan dia lebih menekankan untuk bisa menjaga daya tahan tubuh, menerapkan rotokol kesehatan dengan melakukan hal tersebut upaya untuk tidak terkena Virus.

    Dia juga sangat berharap kepada sekolah atau Perguruan Tinggi Negeri untuk menerapkan peraturan baru mengenai protokol kesehatan, kampus yang di sedang menimba ilmu akan melaksanakan pembelajaran tatap muka secara langsung, dan dia juga berujar bahwa dia bersiap dengan keadaan seperti itu.

    Mahasiswa Ilmu Komunikasi bernama Fajar juga mengungkapkan tentang sekolah yang akan dilaksanakan secara tatap muka, dia lebih mengharapkan kepada sistem pembelajaran yang lebih efektif seperti ada feedback yang dia harapkan ketika melakukan pembelajaran sehingga bisa memperluas perspektif dalam suatu materi yang akan dipahami.

    “kurang adil ketika tempat-tempat wisata yang di perbolehkan buka dengan mematuhi protokol kesehatan, sedangkan pendidikan asih di tutup,padahalkan bisa juga pendidikan dibuka juga dengan menerapkan protokol kesehatan” Ujar Pria yang sedang menjalankan studi di semester 4.

    Fajar juga sangat menekankan kepada sugesti yang pada dasarnya ada ketakutan , dia juga mengungkapkan bahwa virus itu benar-benar ada dan tidak usah merasa takut jika menerapkan Protokol kesehatan, dan dia berpendapat bahwa bertemu bisa menjadi awal perlawanan terhadap virus dengan  menerapkan protokol kesehatan.

    Sebelum pembelajaran tatap muka dilaksanakan, pemerintah merencanakan tentang vaksin, dan terkait akan hal itu Fajar menyerahkan semuanya kepada Instansi terkait.

    “Khususnya saya pribadi selagi apa yang akan kita jalani untuk memulai lagi tatap muka tidak perlu mempersiapkan sesuatu yang berlebihan, pada dasarnya kita akan melakukan kegiatan yang sudah pernah dijalani dan hanya tertunda beberapa saat saja.” Ujar Fajar

    Mereka bertiga juga berharap terkait dengan Pembelajaran tatap muka langsung ini bisa bersosialisasi kembali dan bisa melakukan pembelajaran yang sangat efektif.