Pertenak Milenial Asal Garut Bayu Purnama
JERAT INDONESIA - Salah langkah, usaha tidak maju, ditambah lagi utang yang menumpuk. Siapa sangka hal itu pernah dialami milenial asal Kabupaten Garut, Jawa Barat itu bernama Bayu Purnama Alam (28).
Pada usianya yang masih muda, ia pernah terlilit utang sebesar Rp2 miliar banyaknya, setelah didera kerugian di bisnis propertinya pada tahun 2015 silam. Sehingga Pasca dari hal tersebut ia memilih untuk bisa membuat pertenakan atau Bertenak.
Menjadi generasi milenial tidak membuat kita untuk selalu diam saja tetapi mampu mengembangkan hal-hal baru sehingga memunculkan pergerakkan baru yang menciptakan hasil yang muaskan. Sehingga anak muda memiliki keinginan untuk bisa berbisis sendiri walaupun sebagian tidak berani mengambil resiko dalam berbisnisnya.
Saat ini Banyak generasi muda yang menjalani berbagai jenis bisnis, mulai dari bisnis rumahan, bisnis kecil-kecilan, bisnis besar, dan bisnis lainnya. Hal itu tentu mampu membuat para generasi milenial tentunya mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya itu.
Kemudahan berutang dewasa ini tidak terhindarkan dari kehidupan para pengusaha pemula. Namun, kita ketahui bahwa tidak semua menjalinnya suatu usaha dapat berjalan mulus sehingga utang dapat terbayar dan terlunasi tepat waktu.
Maka itu untuk memenuhi kebutuhan dan mencicil utangnya, ia pun mulai mencoba untuk bekerja di perusahaan swasta, menjadi sopir ojek online, sambil beternak lele, sapi, dan ayam broiler. Pada tahun 2016, dia pernah mencoba peruntungan baru di tempat kerja barunya di: Rumah Amal Salman ITB.
Ia pun mengatakannya meskipun pendapatannya tidak sebesar di tempat kerja yang lama, Bayu yakin bekerja di lingkungan masjid akan membantu banyak orang. Dia juga yakin jalan ini akan memberi kemudahan untuk melunasi utang-utangnya.
Siapa sangka sebuah kesempatan mengurus sapi jelang Idul Adha, justru menjadi peluang baru baginya. Suatu hari ada konsumen yang membutuhkan sapi berbobot 1 ton. Kebetulan, yang sedang ia rawat adalah sapi ternak berbobot 1 ton juga.
“Barulah tahun 2017, saya mulai beternak sapi. Karena saya kan anak kampung, hidup selalu berkaitan dengan desa. Sebelum ke Bandung, saya aktif di organisasi kemasyarakatan di desa saya di Garut” kata founder Daya Desa Farm dan Desa Punya ini, Kamis, 27 Mei 2021.
Diusia Mudanya itu ia tidaklah malu untuk membangun usaha tersebut. Bayu mempu mengembangkan pertenakannya itu dengan baik, dengan harapan hal-hal yang positif ia bisa memotivasikan anak muda untuk bisa berbisnis dengan baik.

0 Komentar